Selasa, 26 Maret 2013

Dia satrio




Bukankah tuhan telah memberikan kesempurnaan
lewat hati dan pikiran yang Dia titipkan
Bukankah tuhan telah mempercayakan
atas dunia dan segala isinya
Pikirkan,temukan dan berbahagialah
lakukan yang terbaik.hidup sekali,cukup.

Malam ini hujan lagi,beberapa hari terakhir ini hujan selalu turun entah itu pagi saat aku akan berangkat kuliah,siang saat aku akan pulang kerumah bahkan malam sekalipun ketika aku akan keluar untuk membeli makan malam.seperti malam ini.
Malam ini seperti biasa aku keluar untuk membeli makan malam di salah satu rumah makan tak jauh dari rumah,tempat langgananku membeli makanan setiap malam,dari kejauhan  terlihat kalau rumah makan itu tutup,kecewa rasanya,bagaimana tidak begitu sulit menemukan tempat makan yang sesuai dengan selera kita.seperti halnya makanan seperti itu pulalah menemukan bakat atau talenta dalam diri seseorang,sulit menemukan orang yang bisa mengaburkan garis antara hobby atau talentanya dengan pekerjaan yang dimilikinya.
Setelah tau bahwa rumah makan langganan tutup,aku memutuskan untuk membeli makanan di rumah makan tak jauh dari sana.sebelumnya aku tak pernah membeli makanan disana,hanya saja aku melihat begitu banyak mobil yang terparkir disana tak bisa membuat ku menolak untuk berfikir bahwa makanan disana ‘mungkin’ saja enak.lantas aku berhenti dan memesan dua bungkus nasi untukku dan kakak.seperti itu pula bakat seseorang,kita tak akan pernah tau dimana bakat kita sebenarnya sebelum kita benar-benar mencoba untuk menemukannya dan akhirnya survive disana.
Baru saja memasuki rumah makan itu hujan turun begitu derasnya,beberapa langkah dari pintu masuk aku begitu takjub melihat seorang anak,hatiku buncah tak dapat menggambarkan kegembiraan kala itu,anak itu sungguh tak berubah sedikitpun,hanya saja dia bertambah tinggi setengah jengkal mungkin.aku masih terpaku  ketika dia  tersenyum ramah kepadaku,dia memakai jaket hitam,celana jeans biru dan memakai topi hitam,masih seperti dulu.bahkan untuk beberapa saat aku tak dapat berkata apa-apa tentang apa yang aku dapatkan malam ini saking tak menyangka semua ini terjadi.persis seperti bakat,kadang kita menemukannya begitu saja tanpa perlu bersusah payah.
Pelayan rumah makan itu mempersilahkan aku untuk duduk dikursi sudut kanan rumah makan tersebut sembari menunggu pesanan,aku melangkah kesana sambil tetap melihat kepada anak itu,sungguh,ingin rasanya semalaman ini aku habiskan dirumah makan itu bersamanya.dia terlihat kebingungan melihat kesibukan keluarga-keluarga yang berdatangan kerumah makan itu,dia selalu melempar pandangan kesemua sudut ruangan mengira-ngira dimana  kiranya dia bisa melantunkan satu-dua lagu untuk mendapatkan beberapa uang receh atau jika nasib sedang baik mungkin beberapa uang  kertas ribuan bisa dia dapatkan.ya,anak itu adalah seorang pengamen.layaknya bakat seseorang,kadang mereka punya bakat begitu besarnya hanya saja tak ter-explore dengan  baik.
Aku memanggilnya berdiri disamping mejaku,menanyai apakah dia sudah makan atau belum,dia mengatakan sudah makan sehabis magrib sambil tersenyum kepadaku.aku menyukai anak ini sejak pertama aku bertemu dengannya,dia begitu berbeda dengan pengamen-pengamen yang sering aku dan kalian temui di bis kota,dilampu merah atau di tempat makan,dia begitu bersih,pakaiannya rapi,kulitnya bersih dan dia begitu lembut dan menyenangkan dan yang terpenting suaranya sangat indah,ingin sekali rasanya berlama-lama mendengar dia bernyanyi.kadang bakat melekat tanpa kita sadari,bahkan kita terus mencari-cari hal yang mungkin saja adalah keahlian kita padahal hal ite dekat,dan dia ada.seperti anak ini.
Pertama kali aku bertemu dengannya aku tau kalau dia memang berbeda,ada sesuatu pada dirinya yang tak dimiliki oleh pengamen-pengamen kebanyakan yang aku temui sebelumnya.sejak pertama bertemu dengannya aku sudah menyayangi dia,bukan,bukan karena aku kasian melihatnya,bukan karena aku prihatin dengan keadaannya,keadaan dimana anak yang masih kecil bahkan dia seumuran dengan adikku sudah mencari uang sendiri,aku kagum padanya karena dia begitu hebat,bahkan sekecil ini dia sudah bisa menghasilkan uang sendiri dengan keringatnya sendiri.hal yang bahkan belum bisa aku lakukan.dan yang terpenting anak berusia menjelang 13 tahun ini sudah berhasil mengaburkan garis antara bermain dan bekerja,amazing.
Pertama kali aku bertemu dengan anak itu 20 februari 2012,sudah lebih dari setahun yang lalu,aku bertemu dengannya ketika aku dan teman-teman merayakan ulang tahunku yang ke 18 di ‘sate padeh’ Delima,tak jauh dari rumahku.hari itu dia memakai baju merah,topi merah,jeans selutut dan tak ketinggalan gitar kecilnya,malam itu dia membuatku begitu menyukainya saat pertama kali bertemu dan mendengar dia bernyanyi,mengagumkan.sayangnya,saat itu aku tidak sempat berbicara banyak dengannya,karena saat aku ingin menghampirinya dia sudah pergi tak tau kemana,kabar baiknya aku mengambil beberapa  fhotonya malam itu.
Sejak pertama melihatnya setahun yang lalu di ‘sate padeh’ aku selalu berharap untuk bertemu dengannya lagi,sering aku kembali ketempat itu untuk sekedar bertemu dengannya,tetapi tak sekalipun aku bisa menemukannya.bagaimanapun dia setahun yang lalu adalah saksi bagaimana bahagianya aku saat itu,bagaimanapun dia saat itu adalah pelengkap kebahagiaan dihari bahagiaku.Dan malam ini sungguh tuhan telah mengatur semuanya begitu baik dan tak pernah terduga oleh ku.aku betemu lagi dengan anak itu,aku bertemu lagi dengan pengamen kecil itu,dan saat itu juga aku merasa kebahagiaan mengisi seluruh relung jiwaku,semua masalah dan kesedihan yang mugkin ada sirna begitu saja.dia,pengamen kecil itu malam ini sempurna membuat hatiku bahagia.
Dia,menyanyikan sebuah lagu untuk ku malam ini,lagu yang aku dan kalian pasti tau dan sering mendengarnya,tapi sungguh,malam ini arti lagu ini bak sumur dan langit saat aku mendengarkan dia bernyanyi dibandingkan saat aku mendengar lagu ini ditempat lain.dia menyanyikan lagu ‘butiran debu’ untuk ku.saat itu juga aku sadar,bahwa aku hanya butiran debu jika dibandingkan dengan dia.,bahkan aku tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dia,dia dengan segala kelebihannya,dia dengan segala kesungguhannya bekerja keras dan dia dengan segala kesederhanaannya yang begitu mengagumkan.aku bukanlah apa-apa,bahkan aku tak pernah benar-benar melakukan sesuatu untuk diriku sendiri,aku bahkan tak pernah bersungguh-sungguh melakukan sesuatu.malam ini untuk kedua kalinya aku bersyukur dipertemukan lagi dengan anak itu.dan aku menyadari malam itu setahun yang lalu dan malam ini setahun kemudian aku masih saja seorang pecundang.
Sepanjang dia menyanyikan lagu untukku pikiranku melayang begitu jauh,memikirkan setahun yang lalu pertama kali aku bertemu dengannya saat itu aku tengah berbahagia,dan setahun kemudian aku bertemu lagi dengannya,aku kembali mempertanyakan diriku sendiri,apakah aku bahagia seperti setahun yang lalu? Aku pun tersenyum kepadanya,entahlah,setahunan ini semuanya hambar.setahun yang lalu sampai saat ini aku belum melakukan satu saja hal yang berguna,setahunan ini tak ada hal yang berarti yang aku lakukan,aku mulai bertanya,apakah aku memang dilahirkan untuk disini? di matematika? padahal sama sekali aku tak berbakat sedikitpun.dua hal yang terlintas dalam pikiranku survive or move on?
 Setelah lagu berakhir,aku berbincang sedikit dengan anak itu,mengatakan aku sangat senang bisa bertemu dengannya lagi,bahwa dulu dan sekarang dia begitu mengagumkan.aku juga bertanya padanya tentang rumahnya,tentang sekolahnya dan tentang orang utanya.malam ini aku tau anak itu tinggall di cipta karya,bersekolah di SMP 8 kelaas VII.6 dan setiap mengamen dari habis magrib sampai pukul 10 malam dia diantar oleh ibunya.setelah mendengar pengamen kecil ini bercerita aku mulai menyadari semuanya,bahkan jika aku tak punya bakat sedikitpun di jurusan ini,bukankah masih ada niat? niat adalah power dari kehidupan,sekalipun aku tak punya bakat dijurusan ini bukankah niat cukup untuk membuat ku terus berusaha dan mempelajari semuanya.ah,anak ini benar-benar tamparan keras untuk semua keragu-raguan dan sikap pengecutku selama ini.lagipula sekalipun aku tak punya bakat dijurusan ini bukankah aku tetap bisa mengasah anugerah tuhan yang menyenangkan itu sekalipun hanya sebatas hobby.dan malam ini anak itu benar-benar membuatku sadar bahwa kadang kita perlu keluar dari comfort  zone.kita harus berani melakukan sesuatu jika ingin mengetahui apa yang kita punya.
Malam ini aku benar-benar merasa kecil didunia ini,bahkan tak berarti apa-apa.aku menyadari bahkan aku lebih kecil dari pengamen kecil yang aku temui di rumah makan ini.malam ini aku menyadari bahwa aku sama sekali belum melakukan apapun untuk diriku sendiri dan orang-orang disekitarku.dan malam ini dia menyadarkanku tentang bahagia yang sederhana,bahwa tak perlu menjadi orang kaya dengan harta berlimpah untuk dapat merasakan kebahagiaan,bahwa tak perlu dengan pangkat yang tinggi untuk mengecap indahnya kebahagiaan.cukup syukuri apapun yang tuhan berikan kepada kita sembari terus memperbaiki dan menemukan potensi diri,karena sesungguhnya bersama rasa syukur ada kebahagiaan yang tak ternilai.dan malam ini saat aku dipertemukan dengan dia seluruh jiwa dan ragaku sangat bersyukur,kebahagiaan yang sederhana.segalanya tentang dia dan keistimewaannya adalah kebahagiaan buat ku,anak itu mengajarkan banyak hal,anak itu adalah Satrio.

Intan syofian.

Inspirasiku itu membenciku




Siapa bilang sendiri itu selalu kesepian,tidak,aku tak pernah kesepian,sekalipun saat ini aku selalu sendiri tak punya teman.tidak,aku tak pernah kesepian karena sedikit kisah bahagia bersama kamu selalu terukir indan dan menemani kesendirianku.aku dan kesendirianku ini jangan pernah menyangka bahwa aku kesepian,cerita indah yang pernah bernama ‘kita’ selalu mewarnai hari-hariku.

Biarlah hanya aku yang peduli atas semua cerita-cerita indah yang pernah bernama ‘kita’,biarpun seisi dunia mencibirnya bagiku cerita ‘kita’ indah,entah kala itu ataupun saat ini.sekalipun hanya aku yang mengingatnya dan seluruh dunia menlupakannya entah kala itu,saat ini dan kelak aku akan selalu menyimpan dan mengenangnya.

Hari ini aku telah membuktikan kepada kamu bahkan kepada mereka,bahwa cerita yang pernah bernama ‘kita’ itu benar-benar indah,sekalipun seluruh dunia mendustakannya,biarlah,biar hanya tuhan dan aku saja yang menjadi saksi adanya.tak apa jika kamu setengah mati mengingkarinya,tak apa jika kemu setengah mati menyangkalnya,aku dan tuhan tau aku dan kamu pernah saling menjadi nomor satu dihati masing-masing.

Siapa yang tau rahasia waktu,jika dia bisa mempertemukan lantas memisahkan aku dan kamu,siapa tau kelak dia akan mempertemukan aku dan kamu kembali.sebenci apapun kamu kepadaku,dulu kamu pernah juga menyayangiku,meski rasa itu sudah terkikis tak ada yang tau siapa berakhir dengan siapa,biarlah,biar itu tuhan saja yang mengaturnya.

Tak apa bila seseorang yang selalu menjadi inspirasiku membenciku,tak apa jika aku tak pernah benar dimatanya,tuhan lebih tau,ya,tuhan maha tau atas segala lukanya yang selalu dialamatkan kepadaku,tuhan lebih tau,atas segala rasa sakitnya yang selalu disebabkan olehku,tapi tuhan pun tau siapa yang lebih dulu merasakan semua itu,siapa yang lebih dulu berkorban,tuhan maha tau bahwa tak hanya aku yang pernah menyakiti.

Sungguh,tak mengapa seorang yang paling berarti bagiiku sangat membenciku,tak mengapa seorang yang selalu ada disetiap tatapanku tak pernah menginginkanku,waktu tetap akan berlalu,mungkin kelak inspirasiku tak akan dia lagi,mungkin segalanya akan berubah.mungkin dia akan terganti,mungkin dia akan pergi dan mungkin semua akan lebih baik.siapa yang tau.

Seharusnya kebahagiaan hari ini bisa aku ceritakan kepada dia,bukankah cerita itu adalah cerita yang dulu pernah bernama ‘kita’? tapi bagaimanalah,keadaan sekarang tak sesederhana itu,sulit,sulit sekali untuk mempersatukan dua orang yang sama-sama keras kepala dan berhati batu.sekali lagi tak mengapa,sungguhpun dia,inspirasiku itu membenciku,aku tak akan pernah membencinya,lagi.semua orang tau nyawa seseorang itu adalah inpirasinya,aku tanpa inspirasiku,bagaimana?.jadi biarlah inspirasiku itu membenciku,aku? sungguh aku tak dapat membencinya.

Jumat, 22 Maret 2013

DayStory: tenggelam

DayStory: tenggelam: kata ini rasanya sudah seperti ribuan kali aku ucapkan,kata ini seperti sudah ribuan kali pula aku tuliskan tapi tak ada satu hal pun yang b...

tenggelam

kata ini rasanya sudah seperti ribuan kali aku ucapkan,kata ini seperti sudah ribuan kali pula aku tuliskan tapi tak ada satu hal pun yang bisa menjelaskan bagaimana rasanya kata ini "kehilangan".

dulu sekali saat pertama kali aku membenarkan keputusan itu aku berjanji tak akan pernah menangisinya,namun setelah itu aku malah menangis semalaman karena harus melepasmu,setelah semalam menangis waktu itu aku berjanji itulah tangisan terakhir untukmu dan kepeutusanku,tapi malam ini dan malam-malam sebelumnya aku sudah mengingkarinya berkali-kali.

hari ini aku semakin menyadari kalau aku benar-benar sempurna kehilangan dia,mau bagaimanalah semua jalan untuk kembali benar-benar sudah tertutup.bahwa semua alasan-alasan untuk kembali sempurnah tak tersedia.

tak bisa ku jelaskan apa yang aku rasakan saat ini,rasa kehilangan atas hal yang tak benar-benar pernah aku miliki,rasa kehilangan atas hal yang jelas-jelas aku tolak untuk memilikinya.rasa kehilangan diatas segala rasa menyakitkan yang pernah ku rasakan.

jika rasa sakit ini bayaran atas semua kesalan itu sungguh kesalahan itu amatlah besar.

aku mempunyai semua hal yang bisa membuatku sepersekian detik mengatakan padanya aku merindukannya,tapi semuanya tak pernah aku sentuh,tepatnya tak pantas.bukankah aku yang telah mengusir dia sejauh ini,lantas sekarang aku menginginkan dia kembali?bukankah itu egois sekali.

bagaimana mungkin mengatakan rindu saja sekarang begini sulit,bukankah dulu kapanpun aku mau aku selalu bisa melakukannya,lalu kenapa sekarang begitu tak bisa? ya tuhan,aku benar-benar merindukan dia.

sadar tidak,aku begini mengorbankan banyak persaan orang,kenapa aku begitu egois? dulu aku menginginkan dia,begitu susah digenggaman dicampakkan begitu saja,lantas sekarang aku  menginginkannya kembali,bagaimana mungkin aku segila ini..

menjalani hidup dengan rasa sesal seperti ini seperti meembeli buku yang tak pernah ingin dibaca,aku terpaksa menjalani hidup deperti ini,hidup yang tak pernah aku inginkan akan seperti ini.bahkan semua ini membuatku tak pernah merasa bersyukur atas mereka yang saat ini ada disisiku,membuatku tak bersyukur atas dia yang selalu ada untukku,membuatku merasa kalau dia tak pernah bisa sempurna dimataku,membuatku merpikir bahwa dia selalu salah,membuat dia akan selalu berkorban dan bersabar untukku,entah sampai kapan dia bisa begitu,dia yang terkorbankan untuk dia yang lain.sungguh aku minta maaf.

kau bahkan hanya sejengkal didepanku,tapi terasa begitu 'jauh'.menyakitkan saat menyadari bahwa aku tak ada lagi ada dibayang kedua matamu.bahwa saat ini sudah ada orang lain disana,menggantikan tempatku,menggantikan posisiku.aku,sempurna telah tenggelam disana.

aku tak tau sampai kapan harus begini,terdiam di persimpangan seperti ini,mengamati kamu,menyesali diri sendiri dan mengabaikan orang-orang yang tulus berada dan bersabar disisiku.aku tidak tau sampai kapan dan untuk apa aku ada disini.

kau,tak mengapa kau bersama dia saat ini,sungguh aku tak marah.kau,tak mengapa aku tak ada lagi di kedua matamu saat ini,sungguh aku tak marah.tapi kau jangan marah jika sampai saat ini aku masih berharap kau akan kembali,maaf jika sampai saat ini aku masih berharap masih ada sedikit tempat untuk ku dihatimu.maaf,karena aku selalu egois seperti ini.

kau,bahkan jika aku sudah tenggelam dihatimu lantas kenapa kau tak tenggelam juga dari hidupku.sungguh,hidup seperti ini sangat menyakitkan.

Selasa, 19 Maret 2013

You're the Moon of My Eye

dia sempurna 'baik tanpa cela' didalam pikiranku,tertanam kokoh ilusi itu  dalam hatiku.dulu dan sampai sekarang,sama.
pernah tidak kalian berusaha untuk memebenci seseorang,mencari-cari diamana kekurangannya,mencoba menemukan kesalahannya yang mungkin bisa menjadi alasan kalian memebencinya? lalu apa kalain berhasil? apa kalian benar-benar berhasil sempurna membenci dia?.

dia,laki-laki itu akan selalu baik bagiku,apapun yang dia lakukan,apapun yang dia tunjukan,entah itu sikap menjengkelkan seperti beberapa waktu yang lalu,sikap menyenangkan seperti dulu,atau sikap menyedihkan seperti saat ini tetap didalam hatiku orang ini,laki-laki ini 'baik'.

berbagai cara aku lakukan agar bisa memebenci dia,agar bisa sedikit tersenyum jika dia jatuh atas kesombongannya,aku selalu menanti saat-saat dimana dia kesusahan sampai nanti aku bisa sedikit berbicara "kau akan menyesal dengan sikapmu".yah,seberapa rumit pun masalah aku dan mungkin dia,satu yang aku tau setidaknya kami melewati setidaknya satu detik pernah saling mengerti,satu detik saling menyayangi dan satu detik saling menjaga.walaupun akhirnya seluruh waktu habis untuk berseteru,berdendan dan saling membenci,satu detik waktu itu akan tetap menjadi saksi bahwa aku dan kau setidaknya pernah jadi kita,walau semu tapi ada.

kau dimataku selalu 'baik',apapun tentang kau tanpa cela dimataku,bukan aku tak menemukan lagi orang yang lebih baik darimu,hanya saja kau begitu pandai menggores hati sebentuk luka yang akan mengingatkan aku betapa buruknya diri ini dan betapa baiknya kamu.begitulah cara kamu ada dan selalu ada dipikiran ku.

entah itu satu-dua atau bahkan puluhan tahun lagi akan aku habiskan untuk meluangkan sedikit tempatr kosong dalam pikiranku untuk ilusi tentang kamu yang selalu 'baik'.yang aku tau pikiranku selalu mendapat pembenaran penuh dari hatiku jika kamu memang baik,kapan pun itu dimana pun itu saat aku melihatmnu percayalah saat itu juga aku mengagumimu,kapanpun dan dimanapun aku bertemu kau percayalah saat itu juga seluruh kekuatan ku hilang,menyadari bahwa kau sesuatu yang seharusnya tak pernah di sia-siakan.tapi kau tak tau itu,dan kau tak akan pernah tau itu,matipun aku tak akan pernah mengakuinya.

kau terlihat seperti bulan dimataku,pernahkah kau melihat bulan? menikmati cahayanya,menikmati keanggunannya dan menikmati cerita kesetiaannya kepada malam.sekarang aku sering melakukannya.seeperti bulan seperti itulah kamu dimataku,entah ketika bulan bulat sempurna,setengah lingkaran ataupun bulan sabit,bulan selalu terlihat indah.begitulah kau dimataku.

waktu pernah mempertemukan kita,waktu juga telah memisahkan kita,kelak siapa yang tau mungkin waktu dan takdir berjanji akan memepertemukan kita,kembali.


Jumat, 01 Maret 2013

harapan embun diujung daun

jika kita mencintai orang lain begitu besarnya,maka jika kau dan dia tak menjadi kita.kau bahkan tak akan mampu melupakannya,bahkan tak ada seorangpun kelak menurut kau yang bisa menggantikan dia,karena kau menganggap tak kan akan pernah mencintai seseorang sebegitu besar seperti dia.kau terjebak disana,kau mati rasa disana,kau saperuh mati bangkit tapi tak bisa,itulah cinta besar yang salah.

jika kau mencintai begitu besar,maka sebesar itu pulalah harapan yang kau miliki padanya.sebesar itulah kau mempertahankan hatimu padanya,apa akan dia bahagiakan atau kau dapatkan kecewa.tak ada yang seberuntung dia yang mendapatkan bahagia dari orang yang paling dia cintai,tapi tak ada hal yang lebih mengerikan dari dia yang mendapat kecewa dari cinta.seketika dia mati disana,dunia berakhir disana baginya saat itu.

itulah mengapa tak boleh memendam rasa begitu besar,memendam sayang yang begitu besar pada orang itu,jangan sampai sekalipun kau pernah mencintai orang lain melebihi kau mencintai dirimu sendiri.karena jika itu terjadi habislah kau.iya kalau bertemu dia yang baik,nah kalau bertemu dia yang tak baik,mampukah kau meyakinkan hatimu bahwa kau baik-baik saja tanpa dia nantinya,mampukah kau meyakinkan diri sendiri bahwa suatu ketika nanti akan ada yang akan menggantikan dia jauh lebih baik dari dia.itu tak akan terjadi jika kau mencintai dia melebihi diri kau sendiri.

tapi siapa yang mau kecewa seperti itu,dan siapa pula yang bisa menegendalikan perasaannya sedemikian rupa.tapi jika kau bisa melaluinya,tapi jika kau bisa berhenti mengharapkan dia yang amat kau cintai,dia yang kau janjikan mencintai sampai mati apa kau pikir masalah selesai disana?.tidak,kau mengubur harapan kau terhadapnya bersama harapan kau terhadap dunia.kau sempurna memutuskan kalah dari dunia.kau detik itu juga memutuskan menjadi pecundang.

ketika rasa kecewa itu menguasai,kau bahkan tak dapat melihat celah untuk bangkit kembali,bukan karena kau tak bisa,bukan karena tak ada kesempatan,tapi kaulah yang menutup kesempatan itu.kau menjahati diri sendiri.kau menghancurkan diri sendiri.kau berpikir bahwa tak ada orang yang akan bisa kau cintai melebihi cinta yang pernah kau punya untuk dia.kau benar-benar menggelikan ketika itu.

tapi setiap orang berbeda,bagaimanapun setiap orang tak punya reaksi yang sama dalam menghadapi masalah.beruntunglah mereka yang mencintai seseorang yang juga mencintainya.dan berbahagialah orang yang bisa berbahagia setelah kecewa oleh sebuah pengharapan kebahagiaan yang sia-sia.aku ingin menjadi seperti itu,hanya saja belum.

dan setelah berjalan seribu bahkan sejuta langkah,aku menemukan kau  dijalan itu,kau bukan seseorang yang baru kenal bahkan kau sangat ku kenal.padamu ku letakkan setetes embun diujung daun,kuletakkan sedikit harapannku yang masih tersisa.kuletakkan daun keringku diujung dahanmu.aku memeilihmu sebagai lautan yang berbeda langit biru itu,tapi ketika harapan embun tinggal sesaat dujung daun dan cita daun seketika diujung dahan aku semakin menyadari bahwa laut pun mencerminkan langit biru,bahwa kau mengingatkanku akan angin yang hampir manjatuhkanku.aku memilih mencoba untuk kau yang berbeda,aku berdiri semua karena aku pikir kau tak begini.kau sama saja,sama denganku.lalu apakah aku harus bersyukur atau melepaskan,